Tema : What If ... atau Kalau Bandung seperti ... (sulit pakai bahasa Indonesia buat deskripsi yang singkat dan tepat, kalau ada usulan tolong dikabarkan via email group google yang administrasinya sama Tegi dimantano)
Peserta :
-Asa Darmatriaji/Rizki Maulid Supratman/Anindita C. L. /Heidy Amanda/Davi Regines kontribusi arsitektur dan ilustrasi arsitektur/lukisan arsitektur/manifesto arsitektur dan sebagainya (kalau ada yang berminat teman dari bidang arsitektur universitas manapun kita terbuka)
-Tegi Dimantano kontribusi urban disain dan visualisasi 3 dimensi
-Asyera Bella kontribusi disain interior dan ilustrasi/disain grafis
-Sunanto Aji Darmo kontribusi ... (sesuatu yang dekat dengan kebutuhan kesadaran terminologi sustainable atau apapun teknologi yang dapat dikembangkan, ini hanya deskriptif belum final)
-Edwin Subhan kontribusi bidang sipil bangunan dan kelautan/sumber daya air
-.... (dan kalau ada teman, kerabat, praktisi/pemikir/pebisnis/dsb yang seusia kita (20-30 tahun) dan berminat kita bisa gabungkan, beri info. Karena semua bidang kelimuan dibutuhkan untuk kegiatan pameran ini)
Deskripsi :
Sudah sepuluh tahun berlalu sejak tahun 2000 dan sekarang tahun 2010 perkembangan kota Bandung yang signifikan adalah bertambahnya jumlah mall, adanya track sepeda yang menghabiskan cat bergalon-galon, isu rencana pengembangan kota yang sudah dimiliki pemerintah dan gemerlapnya tawaran akan pengadaan transportasi monorail, shelter angkot, dan akan digalakannya pembersihan sungai juga dikembangkan menjadi sarana rekreasi bandung, apakah runutan peristiwa ini menjawab isu sosial kota yang dihadapi saat ini seperti banyaknya penduduk pendatang luar kota Bandung (contohnya orang Jakarta datang untuk berbelanja, orang daerah lain datang untuk sekolah atau bekerja, dan sebagainya. Tidak adanya sarana infrastruktur kota dan perencanaan kota yang matang, dan sebundel masalah lain yang bisa ditambahkan oleh semua peserta untuk dijadikan bahan diskursus. Bukan hanya itu isu bencana alam yang terus menerus terjadi, kerusakan lingkungan, ketidakmerataan sosial dan ekonomi membuat kita sebagai warga dan juga pemikir/praktisi/pebisnis/dan semua bidang keilmuan harus berpikir lebih untuk menyumbangkan pemikiran dan wacana terhadap publik untuk jadi suatu kesadaran yang lebih untuk itu.
Kenapa pameran ini bisa menjadi sesuatu yang baik, karena jarang ada kolaborasi banyak bidang ilmu yang membahas kota spesifik yaitu kota Bandung dan menuangkan idenya dalam satu susunan komprehensif berupa tulisan atau dibukukan sebagai bahan wacana kepada publik dan pemerintah baik diterima ataupun tidak diterima, negosiasi akan berjalan sebagaimana kita bisa mengolah semua kemampuan intelektualitas dan intelejensia kita sebagai warga kota dan juga bagian dari akademika/individu kreatif.
Sebagai contoh http://www.moma.org/interactives/exhibitions/2010/smallscalebigchange/projects/metro_cable
Referensi di atas yang bertemakan small scale big change bukan hanya representasi satu bidang keilmuan atau satu golongan tapi sumbangan pemikiran dari para pemikir/praktisi untuk mewujudkan itu semua dan tidak terlepas dari hasil pemikiran kolektif individu tiap bidang untuk menyumbangkan pemikirannya terhadap kota.
Untuk menyederhanakan uraian di atas yang kita perlu pikirkan dan diskusikan adalah secara menyeluruh memikirkan apa saja yang diperlukan untuk mennyehatkan kembali kota bandung dalam sumbangan pemikiran, karya fisik, dan manifesto bersama untuk dirundingkan/dirumuskan.
Dengan ini saya perlu masukan/saran dan kritik dari tiap-tiap keilmuan untuk menjadikan event ini milik kita bersama. Hasil akhir dari ini semoga menjadi buku, pameran, dan sebagainya.
(CATATAN : tolong komentari dan beri masukan biar pemikiran lebih terarah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar